Label

Minggu, 14 Juli 2013

Peran dan tanggung jawab Project Manager dan Project Leader secara umum dan secara khusus pada 7 fase Pengelolaan Proyek Sistem Informasi.

Peranan Manajer Proyek
•        Berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu.
•        Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.
•        Berperan untuk mengambil keputusan yang menjadi wewenangnya, antara lain mengenai realokasi sumber daya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria biaya, jadwal dan performansi.
•        Merupakan seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek dapat berjalan.
•        Merupakan seorang agen pengubah yang mempelopori pemakaian ide yang baru dan inovatif dan berusaha keras mengatasi halangan untuk melakukan perubahan.

Tanggung Jawab Umum Dari pimpinan proyek
(General Responsibilities Of The prolectLeader)
Tujuan utama dari seorang pimpinan proyek adalah untuk menghasilkanproduk yang berkualitas. Dimana mengingat PM berorientasi kepada pihak luar sedangkan pimpinan proyek berorientasi kedalam proyek. Jika anda seorang pimpinan proyek, anda mungkin harus memastikan bahwa produk itu dibuat menurut spesifikasi rancangan dan tidak terlalur banyak masalah. Sehingga mereka bertanggung jawab untuk memberikan raporan mengenai rencana dan program yang ada kepada user, menajer tingkat atas dan kepada siapa saja yang memerlukan. Semua informasi dari yang selalu berubah, keuangan, jadwal, orang dan isu perusahaan atau semua hal yang mempengaruhi perusahaan harus dikomunikasikan dengan PM yang akan menyampaikan kepada para anggota tim. PM akan menggunakan segala informasi yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan.

Spesifikasi Tanggung Jawab Dari pimpinan proyek (PL) Dalam Setiap Fase
(Specific Responsibilities of The PL In Each phase)
1. Definisi (Definition)
Seorang pimpinan proyek akan melakukan sebagian besa rkegiatan dari rencana persiapan proyek, seperti level bawah dari WBS dan melaksanakan perkiraan (atau kurang lebih mengawasi orang yang melakukan perkiraan).
Jika ada para user harus memberikan keterangan teknik secara rinci pada saat ini atau jika ada prototype yang terlibat, maka pimpinan proyek akan menanganinya.

2. Analisis (Analysis)
Di dalam sebagian kecil pada pertengahan pengerjaan proyek seorang pimpirran proyek merupakan koordinitor untuk menganalisa dan menulis semua bagian teknis dari perincian fungsional, seperti perincianumum, obyektivitas,persyaratan sistem dan gambaran rincian komponen.

3. Disain (Design)
Seorang pimpinan proyekadalah kepala dari suatu tim disain, Mereka akan mengatur semua rancangan dan mempelajarinya, memberikan dan kemungkinan tugas kepada para disainer dapat menanganinya besar disainnya, khususnya pada tingkat sebagian yang lebih tinggi.

Pada tahap ini sama seperti pada tingkat pemrograman dan sistem, yaitu ketika PM berada dibelakang layar, maka pimpinan proyek akan menemui PM (yang baik per minggu) untuk melaporkan keadaan dari proyek. Dimanaia seorang yang bertanggungjawab untuk berhubungan langsung dengan para pekerja. Dia juga harus memberikan informasi tentang prodruk itu kepada PM mengenai masing-masing keunggulannya.

4. Pemrograman (Programming)
Hal ini ketika pimpinan proyek memakai kaos dengan tulisan besar “s” di dada. Pimpinan proyek akan membuat semua tugas pemrograman dan memecahkan banyak masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh programmer. Ia harus menyetului sebuah rancangan program, tes rancangan, kode dan dokumentasi user dan meyakinkan pengaruh programmer program jika diperlukan. Program yang panjarg atau rumit dapat ditugaskan kepada seorang programmer yang mana dibantu oleh pimpinan proyek.

 5, Sistem Tes (System Tes)
Penggabungan dan tes akhir dari produk merupakan seluruh  tanggungjawab dari seorang pimpinan proyek. Ia merencanakan penggabungan/pengontrolan, menjaga hasilnya dan tetap mempertahankan informasiyang ada kepada PM, diharapkan sesering mungkin.

6. Penerimaan(Acceptance)
Seorang pimpinan proyek akan menjalankan aspek kegiatan teknis dari penerimaan. Ia mungkin akan menulis ATP, melakukan pemeriksaan pada sistem tes akhir dan melaksanakan ini bagi para user.

7. Operasi (Operation)
Meskipun programmer senior sudah memadai/mencukupi, seorang pimpinan proyek mungkin memberikan suatu garansi atau menyediakan orang yang akan menjawab setiap pertanyaan yang dilakukan ditelepon atau bahkan melakukan kegiatan latihan untuk user.

Referensi
http://rahmaekaputri.blogspot.com/2012/04/manajer-proyek.html

http://anjaruntoro.wordpress.com/2013/07/11/peran-dan-tanggungjawab-manajer-proyek-dan-pemimpin-proyek-dalam-7-fase-pengelolaan-proyek/

Kamis, 11 Juli 2013

keuntungan metode prototipe dan langkah-langkah dalam pembuatan

Keuntungan dari prototipe

·        Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’.

·        User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.

·        Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.

·        User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.


Langkah-langkah pembuatan prototipe :
 
Langkah Pertama    
Permintaan bermula dari kebutuhan user.

Langkah Kedua       
Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta.

Langkah Ketiga       
Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan. User harus melihat fungsi-fungsi dan sifat dari prototipe, lihat bagaimana ia memecahkan masalah bisnis dan mengusulkan perbaikan.

Langkah Keempat   
Implementasikan saran-saran perubahan.

Langkah Kelima      
Ulangi langkah ketiga sampai user merasa puas.

Langkah Keenam    
Merancang dan membangun suatu sistem akhir seperti sebelumnya.
 

Jumat, 21 Juni 2013

Apakah yang dimaksud dengan 'estimasi'? Carilah satu contoh yang berhubungan dengan estimasi ?

Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.
contoh
Estimasi biaya dan usaha perangkat lunak tidak akan pernah menjadi ilmu pasti. Variabel yang terlalu banyak, manusia, teknik, lingkungan, politik dapat mempengaruhi biaya dan usaha akhir yang diaplikasikan untuk mengembangkannya. Ada sejumlah pilihan untuk mencapai estimasi biaya dan usaha yang dapat dipertanggungjawabkan :
-Menunda estimasi sampai akhir proyek (estimasi akurat 100% bila proyek sudah selesai)
-mendasarkan estimasi pada proyek-proyek yang mirip yang sudah dilakukan sebelumnya.
-menggunkana “teknik dekomposisi” yang relatif sederhana untuk melakukan estimasi biaya dan usaha proyek.-menggunakan satu atau lebih model empiis bagi estimasi usaha dan biaya PLPerkiraan Biaya
-Ruang Lingkup proyek harus didefinisikan secara eksplisit
-Tugas dan atau dekomposisi fungsional diperlukan
-Pengukuran historis sangat membantu-Paling sedikit harus digunakan dua teknik berbeda-Harus diingat bahwa ketidakpastian adalah hal yang tidak dapat dipidahkan (dari proyek PL).Akurasi Estimasi perangkat lunak ditentukan oleh:
-Ukuran yang diperkirakan dari produk.-Kemampuan untuk menterjemahkan ukuran ke satuan usaha, waktu dan anggaran.
-Kemampuan tim menyesuaikan dengan rencana proyek.-Stabilitas kebutuhan dan lingkungan.Secara ideal, teknik yang ditulis untuk masing-masing pilihan harus diaplikasi secara berpasangan, masing-masing digunakan sebagai cross check bagi yang lain. Pada estimasi proyek PL, teknik dekomposisi mengambil cara “membagi dan mengalahkan.”Model estimasi empiris dapat digunakan untuk melengkapi teknik dekomposisi serta menawarkan pendekatan estimasi yang secara potensial berharga. Model berbasis pengalaman dan berbentuk :D = f(vi)Dimana d adalah satu dari sejumlah harga estimasi (contoh usaha, biaya, durasi proyek) dan vi adalah parameter independen yang dipilih (seperti LOC dan FP yang diestimasi). Peranti estimasi otomatis mengimplementasi satu atau lebih teknik dekomposisi atau model empiris.
refrensi:http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34825/bab13.pdf

http://pemogramanajip.blogspot.com/2012/10/perencanaan-proyek-perangkat-lunak.html

Sebutkan teknik-teknik estimasi pada Proyek Sistem Informasi.

Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :
1. Keputusan Profesional
Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni.
Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.
Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.
3. Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :
Preliminary Design – our Analysis Phase
Detailed Design (DD) – our Design Phase
Code and Unit Tes (CUT)  - same as ours
System Test – our System Test and Acceptance Phase

Selasa, 14 Mei 2013

Tugas Softkill Ilmu Budaya Dasar Ke-4(Empat)

Apa yang di maksud dengan pandangan hidup bagi manusia dan asalnya dari apa?

Jawab:
Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pedoman dan petunjuk hidup di dunia.

Pandangan hidup ada 3 macam berasal nya yaitu:

1.    Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2.    Pandangan hidup yang berupa ideologi, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat 
pada Negara.
3.    Pandangan hidup berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Tugas softkill ilmu budaya dasar ke 5(Lima)

Jelaskan mengenai orang hidup berdasarkan keyakinan dan kepercayaan?

Jawab:
Orang hidup berdasarkan keyakinan yaitu pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Ada 3 aliran filsafat nya seperti:
1) Aliran Natrulaisme: Pandangan hidup manusia dikaitkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
2) Aliran Intelektualisme: Pandangan hidup manusia yang di hubungkan dengan logika akal yang berpusat di hati.
3) Aliran Gabungan: Pandangan hidup manusia berdasarkan kekuatan gaib yang berasal dari Tuhan dan dasar kebudayaan nya dapat di tentukan logika berpikir maupun hati nurani.

Minggu, 28 April 2013

Suku Bugis dengan adat istiadatnya yang unik

Adat Istiadat Suku Bugis Ade - Siri - Na Pesse. Suku Bugis dengan Adat istiadat adalah sebuah simbol kebudayaan yang unik dan selalu memancing keingintahuan kita tentang sebuah suku. Adat istiadat adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan untuk diapresiasi. Adat memiliki makna yang sangat dalam, merupakan sebauh falsafah kehidupan.
Demikian pula dengan adat istiadat suku Bugis yang telah menjadi kekayaan budaya Indonesia yang penuh dengan nilai tradisi yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya. Ada pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Semakin kita mengenal sebuah adat dan budaya, maka kita bisa semakin menyayanginya. Begitulah kiranya jika dikaitkan dengan adat dan budaya.
Pada tahun 1512 hingga 1515, ada sekitar lima puluh kerajaan yang mayoritas penduduknya menyembah berhala atau menganut animisme-dinamisme. Anda dapat melihat hal ini dengan tata cara penguburan pada orang Bugis.Saat itu mereka masih menguburkan orang mati dengan tata cara jaman pra sejarah, yakni dengan mengarah ke timur dan barat serta diberikan bekal seperti mangkuk, tempayan, tiram dan barang buatan China serta benda berharga lainnya. Bahkan untuk para bangsawan dan tokoh terkemuka pada wajahnya diberikan penutup muka yang terbuat dari emas atau perak.
Ada tiga hal yang bisa memberikan gambaran tentang budaya orang bugis, yaitu konsep ade, siri, na pesse dan simbolisme orang bugis adalah sarung sutra.
Mari kita bahas tentang ketiga konsep tadi, yang pertama adalah konsep  Adat Istiadat Suku Bugis.
Ade dalam bahasa Indonesia yaitu adat istiadat. Bagi masyarakat bugis, ada empat jenis adat yaitu  :
1. Ade maraja, yang dipakai dikalangan Raja atau para pemimpin.
2. Ade puraonro, yaitu adat yang sudah dipakai sejak lama di masyarakat secara turun temurun,
3. Ade assamaturukeng, peraturan yang ditentukan melalui kesepakatan.
4. Ade abiasang, adat yang dipakai dari dulu sampai sekarang dan sudah diterapkan dalam masyarakat.
Menurut Lontara Bugis, terdapat lima prinsip dasar dari ade yaitu ade, bicara, rapang, wari, dan sara. Konsep ini lebih dikenal sebagai pangngadereng. Ade merupakan manifestasi sikap yang fleksibel terhadap berbagai jenis peraturan dalam masyarakat.  Rapang lebih merujuk pada model tingkah laku yang baik yang hendaknya diikuti oleh masyarakat. Sedangkan wari adalah aturan mengenai keturunan dan hirarki masyarakat sara yaitu aturan hukum Islam. Sirimemberikan prinsip yang tegas bagi tingkah laku orang bugis.
Menurut Pepatah orang bugis, hanya orang yang punya siri yang dianggap sebagai manusia.
“Naia tau de’e sirina, de lainna olokolo’e. Siri’ e mitu tariaseng tau. Artinya Barang siapa yang tidak punya siri, maka dia bukanlah siapa-siapa, melainkan hanya seekor binatang.”
Namun saat ini adat istiadat tersebut sudah tidak dilakukan lagi dikarenakan pengaruh budaya Islam yang masuk sejak tahun 1600-an. Mengenai adat istiadat suku Bugis pada jaman Islam akan kami bahas di lain waktu.

Sumber(http://blogerbugis.blogspot.com/2013/04/adat-istiadat-suku-bugis-ade-siri-na.html)

Budaya Politik

1. Pengertian Budaya Politik
Budaya Politik adalah pola tingkah laku individu (warga negara) dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem Politik.
Menurut Para Ahli:
Alan R. Ball “Budaya Politik adalah suatu susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan deng sistem politik dan isu-isu politik.”
Austin Ranney ”Budaya Politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama,  sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.”
Gabriel Almond dan Sidney Verba ”Budaya politik mengacu pada orientasi politik sikap terhadap sistem politik dan bagian-bagiannya yang lain serta sikap terhadap peranan kita sendiri dalam sistem tersebut.”

2. Objek-Objek Politik
Objek Politik Umum,  Meliputi sejarah bangsa, simbol negara, wilayah negara, kekuasaan negaraq, konstitusi negara , lembaga-lembaga negara, pimpinan negara, dan politik yang sifatnya umum.
Objek Politik Input, contohnya partai politik, kelompok kepentingan, organisasi masyarakat, pers, dukungan dan tuntutan.
Objek Politik Output, contohnya berokrasi, lembaga peradilan, kebijakan, keputusan, UU dan Peraturan.

3. Orientasi Warga negara Terhadap Objek Politik
Orientasi Kognitif, yaitu pengetahuan dan kepercayaan pada politik, peranan, dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.
Orientasi Afektif, yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor, penampilannya.
Orientasi Evaluatif, yaitu keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.
4. Tipe-Tipe Budaya Politik Menurut Gabriel Almond

Budaya Politik Parokial
o Umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman Indonesia.
o Tidak ada peran-peran politik yang bersifat khusus.
o Bagi anggota masyarakat, peran-peran yang di pancarkan oleh pemimpinnya ini tidak dapat dipisahkan.
o Frekuensi orientasi terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol (tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut).
Budaya Politik Subjek
o Adanya Frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output (terhadap pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah).
o Sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Budaya Politik Partisipan
o Bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik.
o Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum.
o Masyarakat cenderung diarahkan pada peran pribadi yang aktif.

5. Ciri-Ciri Budaya Politik Menurut Rusadi Kantaprawira.
Adanya Subbudaya yang banyak keanekaragaman. Hal ini karena Indonesia memiliki banyak suku yang mana masing-masing suku tersebut memiliki budaya sendiri-sendiri.
Budaya Politik Indonesia bersifat prokial kaula/ subjek di suatu pihak dan pertisipan di lain pihak.
Sifat ikatan primodial yang masih kuat dikenali melalui indikator berupa sentimen kedaerahan, kesukuan, dan keagamaan.
Kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengakui sifat patumalisme dan sifat patrimonial.
Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya) dengan pola-pola yang telah lama.

6. Analisis Budaya Politik menurut Affan Gaffar
Masyarakat Indonesia bersifat hierarkis ditunjukkan dengan adanya tingkatan atas dan bawah.Tingkatan atas yang memegang jabatan disebut dengan priyayi/ pejabat dan berhak memimpin, berbuat benar dan baik hati, serta melindungi. Tingkatan bawah yaitu sebagai bawahan/ rakyat kebanyakan harus tunduk, patuh, dan taat kepada pemimpin.
Kecendrungan Patronage, yaitu kecendrungan pembentukan pola hubungan patronage yang baik di kalangan pengusaha dan masyarakat atau pola hubungan patroclient.
Kecendrungan Neopatromonalistik adalah kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neopatromonalistik dimana negara memiliki atribut/kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi juga masih memperhatikan atribut yang patrimonial.

7. Peran serta Budaya Politik Partisipan
Warga negara yang berbudaya politik partisipan memiliki partisipan yang lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi perilaku politik para aktor politik dalam proses politiknya.

8. Contoh budaya politik partisipan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Pemberian masukan, pendapat, saran, dan kritik terhadap pemerintah.
Ikut barbagi jajak pendapat
Ikut Pemilihan umum
Ikut rapat, musyawarah dialog, debat politik, berkaitan dengan masalah bersama.
Pelaksanaan demokrasi secara damai, baik dalam bentuk penolakan, maupun dukungan.

Sumber (http://rian-rifqhy.blogspot.com/2013/04/budaya-politik.html)