Pengertian Individu
Individu berasal dari kata yunani
yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham
individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana
aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan
merusak aspek lainnya.
apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa
yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada
seseorang sampao pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau
aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan
yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu
kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam
tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang
dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap
kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan
demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan
jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan
kecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri
memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan,
interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat
diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan
berhubungan.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat
yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut
berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan
lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi
prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut
adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana
prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor
pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi.
Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu
sendiri.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup
bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu
ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama
dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam
satu periuk.
Terdapat beberapa definisi keluarga dari
beberapa sumber, yaitu:
Keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Logan, 1986).
Keluarga adalah dua
atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Suatu keluarga setidaknya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
• Terdiri
dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi
• Anggota
suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka
membentuk satu rumah tangga.
• Memiliki
satu kesatuan orang-orang yang
berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri,
bapak dan ibu, anak dan saudara.
• Mempertahankan
suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang
lebih luas.
Pengertian Masyarakat
Lingkungan tempat kita
tinggal dan melakukan berbagai aktivitas disebut dengan masyarakat. Apakah
masyarakat hanya sebatas pada pengertian itu? Tidak. Untuk memahami lebih jauh
tentang pengertian masyarakat, sebaiknya kita pahami beberapa definisi menurut
pendapat para ahli sosiologi.
Emile Durkheim Masyarakat adalah
suatu kenyataan objektif individuindividu yang merupakan anggota-anggotanya.
Karl Marx Masyarakat adalah suatu
struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara
ekonomis.
Max Weber Masyarakat adalah suatu
struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai
yang dominan pada warganya.
Koentjaraningrat Masyarakat adalah
kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat
istiadat tertentu.
Mayor Polak Masyarakat adalah wadah
segenap antarhubungan social yang terdiri dari banyak sekali kolektivitas serta
kelompok, dan tiap-tiap kelompok terdiri lagi atas kelompok-kelompok yang lebih
kecil (subkelompok).
Roucek dan Warren Masyarakat adalah
sekelompok manusia yang memiliki rasa dan kesadaran bersama, di mana mereka
berdiam (bertempat tinggal) dalam daerah yang sama yang sebagian besar atau
seluruh warganya memperlihatkan adanya adat istiadat serta aktivitas yang sama
pula.
Paul B. Horton Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang secara relative mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang
mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan
sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Pada bagian lain Horton
mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa masyarakat dapat dibedakan dalam pengertian natural
dan kultural.
a. Masyarakat dalam pengertian natural
adalah community yang ditandai oleh
adanya persamaan tempat tinggal (the same geographic area). Misalnya masyarakat
Sunda, masyarakat Jawa, masyarakat Batak, dan sebagainya.
b. Masyarakat dalam pengertian kultural
adalah society yang keberadaannya tidak
terikat oleh the same geographic area, melainkan hasil dinamika kebudayaan
peradaban manusia. Misalnya masyarakat pelajar, masyarakat petani, dan
sebagainya.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa
ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut.
a. Manusia yang hidup bersama,
sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b. Bercampur atau bergaul dalam waktu
yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusiamanusia baru.
Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan
satu-kesatuan.
d.Merupakan suatu sistem hidup bersama.
Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya
terikat satu dengan lainnya.
Masalah Dalam Keluarga
Salah asatu masalah
yang umum terjadi adalah masalah keuangan dalam berkaluarga, nyatanya menjadi
hal yang sangat vital yang tidak bisa diremehkan. Hal ini tentunya dapat
memberikan pengaruh besar terhadap kelanggengan rumah tangga. Istri yang baik
adalah yang bisa mengelola seberapapun nafkah yang diberikan oleh suaminya. Dan
suami yang baik adalah yang bisa berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya. Nah,
sinkronisasi antara kedua hal tersebut tentunya dapat membuahkan kerukunan
antar anggota keluarga.
Lantas bagaimana jika
salah satunya mengalami kendala? Semisalnya istri tidak pandai mengatur
keuangan, atau suami tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga? Hal ini tentu
akan menjadi masalah. Malah bisa menjadi sumber masalah dan menciptakan
perpecahan antar anggota keluarga. Tentu saja Anda tidak ingin hal ini menimpa
keluarga Anda, bukan? Baik. Mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membantu
Anda untuk mengatasi maupun meminimalisir terjadinya masalah keuangan rumah
tangga.
1. Bersikap terbuka.
Ketika
Anda sudah berkomitmen untuk hidup berumah tangga, Anda sudah harus memiliki
keterbukaan terhadap pasangan Anda. Ini berlaku dalam hal apapun. Tidak perduli
seberapa kecil dan besarnya masalah tersebut, Anda tetap harus membukanya
dengan pasangan Anda. Hal ini menyangkut hubungan komunikasi antara Anda dan
pasangan Anda. Ketika Anda berusaha untuk menyembunyikan suatu hal dari
pasangan Anda, lantas akan menimbulkan suatu permasalahan di kemudian hari.
Maka masalah yang ada pasti akan bertambah rumit. Sebab Anda akan menghadapi
dua masalah sekaligus. Masalah awal, dan masalah ketidakjujuran Anda dengan
pasangan. Komunikasikanlah apa-apa saja yang kurang, dan apa-apa saja yang
dibutuhkan. Dengan keterbukaan, maka solusi dapat ditemukan dengan dua
pemikiran yang disatukan. Bukan dengan satu pemikiran saja.
2. Buat kesepakatan bersama.
Hendaknya Anda meminta
persetujuan atau paling tidak masukan dari pasangan dan anggota keluarga lain
untuk menentukan apa-apa saja yang perlu dirumuskan. Misalnya berapa
penghasilan perbulan, apa saja pengeluaran yang dibutuhkan, berapa persen untuk
ditabung, asuransi, dan untuk keperluan lainnya. Termasuk kisaran angka yang
menyangkut hal-hal tersebut.
3. Membuat rencana jangka panjang.
Misalkan pemasukan
utama dalam keluarga Anda bersumber dari pendapatan sebagai karyawan, mungkin
langkah ini perlu Anda jadikan prioritas keuangan keluarga Anda. Misalkan dalam
jangka waktu lima tahun ke depan, Anda akan mulai berbisnis dengan modal yang
akan dikumpulkan dari 5% sisa pengeluaran tak terduga. Bisnis apa yang akan
Anda geluti untuk menunjang pemasukan keluarga dan sebagai alternative
pendapatan bulanan. Atau jika Anda belum memiliki rumah pribadi dan ingin
mewujudkannya, maka berapa persen yang harus Anda dan keluarga sisihkan untuk
dapat membeli rumah.
4. Membuat daftar anggaran pengeluaran.
Sebaiknya Anda
sekeluarga memiliki anggaran pengeluaran setiap bulannya, untuk mengira-ngira
total pengeluaran yang dibutuhkan dalam satu bulan. Di dalamnya bisa dituliskan
berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk makan harian, mingguan dan bulanan.
Untuk transportasi harian, mingguan dan bulanan. Begitu juga dengan dana
sekolah, kesehatan dan juga rekreasi keluarga. Agar nantinya, Anda memiliki
perkiraan dana kebutuhan bulanan. Selain itu Anda juga memiliki alarm jika
pendapatan tidak mencukupi kebutuhan. Sehingga dapat mencari alternative
tambahan untuk mencukupinya. Hal ini tentu bermanfaat untuk menghindari
terjadinya permasalahan di kemudian hari.
5. Mencatat pengeluaran.
Hal ini sama pentingnya
dengan poin sebelumnya. Di mana kedua hal tersebut harus sinkron antara yang
satu dan yang lainnya. Catatan pengeluaran harus sinkron dengan daftar anggaran
pengeluaran. Sebab, jika tidak, maka pengeluaran tidak akan diminimalisir dan
tidak berjalan sesuai dengan apa yang direncankan. Akibatnya, pendapatan Anda
bisa berkurang sebelum terpenuhinya seluruh kebutuhan yang sudah Anda
anggarkan. Mencatat pengeluaran ini juga penting untuk mengevaluasi keadaan
ekonomi rumah tangga Anda. Termasuk boroskah, atau sudah bisa berhemat.
6. Saling bekerjasama antar anggota
keluarga.
Sejatinya, rumah tangga
atau keluarga tidak hanya tanggungjawab seorang istri atau ibu saja. Namun,
suami dan anak juga turut bertanggungjawab atas apa yang ada pada sebuah
keluarga. Karenanya, untuk apapun permasalahan yang terjadi dalam suatu
keluarga, semua pihak haruslah bisa mempertanggungjawabkannya. Semua pihak
harus saling memiliki andil untuk menyelesaikannya. Jika seorang ibu atau istri
selaku manajer keluarga telah menjalankan fungsinya dengan baik, maka anggota
keluarga lainnya haruslah mendukung segala yang telah dirumuskan agar tercapai
tujuan yang diinginkan bersama. Begitu juga jika terjadi masalah dalam hal keuangan
keluarga. Maka bukan hanya suami sendiri saja yang harus
mempertanggungjawabkannya. Tapi juga seluruh anggota keluarga. Misalkan turut
membantu mencari pendapatan lainnya. Seperti berbisnis makanan, maka biarkan
anak turut membantu orangtuanya. Agar anak juga turut merasakan hasil dari
kerja kerasnya membantu perekonomian keluarga.
7. Saling menghargai dan menghormati.
Mengapa demikian? Sebab
tanpa adanya sikap saling menghargai dan menghormati, maka rumah tangga akan
cepat goncang. Apalagi jika faktor pemicunya adalah masalah keuangan. Biasanya
istri akan menyalahkan suami karena tidak bisa memberi kecukupan nafkah bagi
keluarga. Lalu suami menyalahkan istri karena tidak bisa mengatur keuangan
dengan baik. Lalu anak juga ikut disalahkan karena tidak bisa mengelola belanja
dengan hemat. Akhirnya keutuhan keluarga dapat menjadi korbannya. Karenanya,
masing-masing anggota keluarga haruslah bisa saling menghargai dan menghormati
kedudukan masing-masing. Tidak perlu saling menyalahkan jika terjadi sesuatu
hal yang tidak diinginkan.
Permasalahan Dalam Masyarakat
Salah satu permasalahan
dalam masyarakat adalah Anak jalanan.
Sebenarnya isltilah anak jalanan pertama kali diperkenalkan di Amerika
Selatan atau Brazilia yang digunakan bagi kelompok anak-anak yang hidup
dijalanan umumnya sudah tidak memiliki ikatan tali dengan keluarganya.Anak-anak
pada kategori ini pada umumnya sudah terlibat pada aktivitas-aktivitas yang
berbau criminal. Kelompok ini juga disebut dalam istilah kriminologi sebagai
anak-anak dilinguent. Istilah ini menjadi rancu ketika dicoba digunakan di
negara berkembang lainnya yang pada umumnya mereka masih memiliki ikatan dengan
keluarga. UNICEF kemudian menggunakan istilah hidup dijalanan bagi mereka yang
sudah tidak memiliki ikatan keluarga, bekerja dijalanan bagi mereka yang masih
memiliki ikatan dengan keluarga. Di Amerika Serikat juga dikenal istilah
Runauay children yang digunakan bagi anak-anak yang lari dari orang tuanya.
Walaupun pengertian anak jalanan memiliki konotasi yang negatif di
beberapa negara, namun pada dasarnya dapat juga diartikan sebagai anak-anak
yang bekerja dijalanan yang bukan hanya sekedar bekerja di sela-sela waktu
luang untuk mendapatkan penghasilan, melainkan anak yang karena pekerjaannya
maka mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik secara jasmnai,
rohani dan intelektualnya. Hal ini disebabkan antara lain karena jam kerja
panjang, beban pekerjaan, lingkungan kerja dan lain sebagainya.
Anak jalanan ini pada umumnya bekerja pada sector informal. Phenomena
munculnya anak jalanan ini bukanlah karena adanya transformasi system social
ekonomi dan masyarakat pertanian ke masyarakat pra-industri atau karena proses
industrialisasi. Phenomena ini muncul dalam bentuk yang sangat eksploratif
bersama dengan adanya transformasi social ekonomi masyarakat industrialsasi
menuju masyarakat yang kapitalistik.
Kaum marjinal ini selanjutnya mengalami distorsi nilai, diantaranta
nilai tentang anak. Anak, dengan demikian bukan hanya dipandang sebagai beban,
tetapi sekaligus dipandang sebagai factor ekonomi yang bisa dipakai untuk
mengatasi masalah ekonomi keluarga. Dengan demikian, nilai anak dalam pandangan
orang tua atau keluarga tidak lagi dilihat dalam kacamata pendidikan, tetapi
dalam kepentingan ekonomi. Sementara itu, nilai pendidikan dan kasih saying
semakin menurun. Anak dimotivasi untuk bekerja dan menghasilkan uang.
Dalam konteks
permasalahan anak jalanan, masalah kemiskinan dianggap sebagai penyebab utama
timbalnya anak jalanan ini. Hal ini dapat ditemukan dari latar belakang
geografis, social ekonomi anak yang memang datang dari daerah-daerah dan
keluarga miskin di pedesaan maupun kantong kumuh perkotaan. Namun, mengapa
mereka tetap bertahan, dan terus saja berdatangan sejalan dengan pesatnya laju
pembangunan?
Ada banyak teori yang bisa menejlaskan kontradiksi-kontradiksi antara
pembangunan dan keadilan-pemerataan, desa dan kota, kutub besar dan kutub
kecil, sehingga lebih jauh bia terpetakan lebih jela persoalan hak asasi anak.
Meskipun demikian, kemiskinan bukanlah satu-satunya factor penyebab timbulnya
masalah anak jalanan. Dengan demikian, adanya sementara anggapan bahwa masalah
anak jalanan akan hilang dengan sendirinya bila permasalahan kemiskinan ini
telah dapat diatasi, merupakan pandangan keliru.
Referensi
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/06/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli.html
http://lukmannulhakimm.blogspot.com/2012/12/pengertian-individu.html
http://www.scribd.com/doc/39801272/Pengertian-individu
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html#ixzz2ht44dQ4a
http://www.kucoba.com/2013/07/tips-mengatasi-masalah-keuangan-dalam.html
http://hexiranafatin.blogspot.com/2010/09/masalah-masalah-sosial-yang-terjadi-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar