Label

Minggu, 28 April 2013

Suku Bugis dengan adat istiadatnya yang unik

Adat Istiadat Suku Bugis Ade - Siri - Na Pesse. Suku Bugis dengan Adat istiadat adalah sebuah simbol kebudayaan yang unik dan selalu memancing keingintahuan kita tentang sebuah suku. Adat istiadat adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan untuk diapresiasi. Adat memiliki makna yang sangat dalam, merupakan sebauh falsafah kehidupan.
Demikian pula dengan adat istiadat suku Bugis yang telah menjadi kekayaan budaya Indonesia yang penuh dengan nilai tradisi yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya. Ada pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Semakin kita mengenal sebuah adat dan budaya, maka kita bisa semakin menyayanginya. Begitulah kiranya jika dikaitkan dengan adat dan budaya.
Pada tahun 1512 hingga 1515, ada sekitar lima puluh kerajaan yang mayoritas penduduknya menyembah berhala atau menganut animisme-dinamisme. Anda dapat melihat hal ini dengan tata cara penguburan pada orang Bugis.Saat itu mereka masih menguburkan orang mati dengan tata cara jaman pra sejarah, yakni dengan mengarah ke timur dan barat serta diberikan bekal seperti mangkuk, tempayan, tiram dan barang buatan China serta benda berharga lainnya. Bahkan untuk para bangsawan dan tokoh terkemuka pada wajahnya diberikan penutup muka yang terbuat dari emas atau perak.
Ada tiga hal yang bisa memberikan gambaran tentang budaya orang bugis, yaitu konsep ade, siri, na pesse dan simbolisme orang bugis adalah sarung sutra.
Mari kita bahas tentang ketiga konsep tadi, yang pertama adalah konsep  Adat Istiadat Suku Bugis.
Ade dalam bahasa Indonesia yaitu adat istiadat. Bagi masyarakat bugis, ada empat jenis adat yaitu  :
1. Ade maraja, yang dipakai dikalangan Raja atau para pemimpin.
2. Ade puraonro, yaitu adat yang sudah dipakai sejak lama di masyarakat secara turun temurun,
3. Ade assamaturukeng, peraturan yang ditentukan melalui kesepakatan.
4. Ade abiasang, adat yang dipakai dari dulu sampai sekarang dan sudah diterapkan dalam masyarakat.
Menurut Lontara Bugis, terdapat lima prinsip dasar dari ade yaitu ade, bicara, rapang, wari, dan sara. Konsep ini lebih dikenal sebagai pangngadereng. Ade merupakan manifestasi sikap yang fleksibel terhadap berbagai jenis peraturan dalam masyarakat.  Rapang lebih merujuk pada model tingkah laku yang baik yang hendaknya diikuti oleh masyarakat. Sedangkan wari adalah aturan mengenai keturunan dan hirarki masyarakat sara yaitu aturan hukum Islam. Sirimemberikan prinsip yang tegas bagi tingkah laku orang bugis.
Menurut Pepatah orang bugis, hanya orang yang punya siri yang dianggap sebagai manusia.
“Naia tau de’e sirina, de lainna olokolo’e. Siri’ e mitu tariaseng tau. Artinya Barang siapa yang tidak punya siri, maka dia bukanlah siapa-siapa, melainkan hanya seekor binatang.”
Namun saat ini adat istiadat tersebut sudah tidak dilakukan lagi dikarenakan pengaruh budaya Islam yang masuk sejak tahun 1600-an. Mengenai adat istiadat suku Bugis pada jaman Islam akan kami bahas di lain waktu.

Sumber(http://blogerbugis.blogspot.com/2013/04/adat-istiadat-suku-bugis-ade-siri-na.html)

Budaya Politik

1. Pengertian Budaya Politik
Budaya Politik adalah pola tingkah laku individu (warga negara) dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem Politik.
Menurut Para Ahli:
Alan R. Ball “Budaya Politik adalah suatu susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan deng sistem politik dan isu-isu politik.”
Austin Ranney ”Budaya Politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama,  sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.”
Gabriel Almond dan Sidney Verba ”Budaya politik mengacu pada orientasi politik sikap terhadap sistem politik dan bagian-bagiannya yang lain serta sikap terhadap peranan kita sendiri dalam sistem tersebut.”

2. Objek-Objek Politik
Objek Politik Umum,  Meliputi sejarah bangsa, simbol negara, wilayah negara, kekuasaan negaraq, konstitusi negara , lembaga-lembaga negara, pimpinan negara, dan politik yang sifatnya umum.
Objek Politik Input, contohnya partai politik, kelompok kepentingan, organisasi masyarakat, pers, dukungan dan tuntutan.
Objek Politik Output, contohnya berokrasi, lembaga peradilan, kebijakan, keputusan, UU dan Peraturan.

3. Orientasi Warga negara Terhadap Objek Politik
Orientasi Kognitif, yaitu pengetahuan dan kepercayaan pada politik, peranan, dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.
Orientasi Afektif, yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor, penampilannya.
Orientasi Evaluatif, yaitu keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.
4. Tipe-Tipe Budaya Politik Menurut Gabriel Almond

Budaya Politik Parokial
o Umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman Indonesia.
o Tidak ada peran-peran politik yang bersifat khusus.
o Bagi anggota masyarakat, peran-peran yang di pancarkan oleh pemimpinnya ini tidak dapat dipisahkan.
o Frekuensi orientasi terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol (tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut).
Budaya Politik Subjek
o Adanya Frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output (terhadap pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah).
o Sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Budaya Politik Partisipan
o Bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik.
o Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum.
o Masyarakat cenderung diarahkan pada peran pribadi yang aktif.

5. Ciri-Ciri Budaya Politik Menurut Rusadi Kantaprawira.
Adanya Subbudaya yang banyak keanekaragaman. Hal ini karena Indonesia memiliki banyak suku yang mana masing-masing suku tersebut memiliki budaya sendiri-sendiri.
Budaya Politik Indonesia bersifat prokial kaula/ subjek di suatu pihak dan pertisipan di lain pihak.
Sifat ikatan primodial yang masih kuat dikenali melalui indikator berupa sentimen kedaerahan, kesukuan, dan keagamaan.
Kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengakui sifat patumalisme dan sifat patrimonial.
Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya) dengan pola-pola yang telah lama.

6. Analisis Budaya Politik menurut Affan Gaffar
Masyarakat Indonesia bersifat hierarkis ditunjukkan dengan adanya tingkatan atas dan bawah.Tingkatan atas yang memegang jabatan disebut dengan priyayi/ pejabat dan berhak memimpin, berbuat benar dan baik hati, serta melindungi. Tingkatan bawah yaitu sebagai bawahan/ rakyat kebanyakan harus tunduk, patuh, dan taat kepada pemimpin.
Kecendrungan Patronage, yaitu kecendrungan pembentukan pola hubungan patronage yang baik di kalangan pengusaha dan masyarakat atau pola hubungan patroclient.
Kecendrungan Neopatromonalistik adalah kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neopatromonalistik dimana negara memiliki atribut/kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi juga masih memperhatikan atribut yang patrimonial.

7. Peran serta Budaya Politik Partisipan
Warga negara yang berbudaya politik partisipan memiliki partisipan yang lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi perilaku politik para aktor politik dalam proses politiknya.

8. Contoh budaya politik partisipan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Pemberian masukan, pendapat, saran, dan kritik terhadap pemerintah.
Ikut barbagi jajak pendapat
Ikut Pemilihan umum
Ikut rapat, musyawarah dialog, debat politik, berkaitan dengan masalah bersama.
Pelaksanaan demokrasi secara damai, baik dalam bentuk penolakan, maupun dukungan.

Sumber (http://rian-rifqhy.blogspot.com/2013/04/budaya-politik.html)


jawaban post test v-class Pengelolaan Proyek Sist.Informasi

Apa saja yang perlu dicek pada kegiatan 'Rencana Penerimaan'? Sebut dan jelaskan!.


1. PERIODE PERCOBAAN ATAU PARALLEL RUN (THE TRIAL PERIOD OR PARALLEL RUN)
Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling umum untuk penerimaan. Menggunakan pendekatan “Periode Percobaan‟ tim proyek mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user. Pendekatan “Parallel Run” menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.
Beberapa kekurangan pada Periode Paralel Run diantaranya :
a. Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama “x” untuk jangka waktu yag tidak terbatas.
b. Sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah.
c. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba.
d. biarkan end user masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat.

2. PENERIMAAN YANG LENGKAP SEDIKIT DEMI SEDIKIT (A THOROUGH BUT PIECEMEAL ACCEPTANCE)
Manfaat dari pendekatan ini adalah :
Dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan.
Semua tindakan yang menyebabkan masalah selalu diketahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi.
User tidak merasa takut tentang semuanya.
3. MEMASTIKAN BAHWA SEMUA YANG DIJANJIKAN AKAN DIUJI (ENSURING THAT ALL THE PROMISES ARE TESTED)
Untuk memastikan semua yang dijanjikan akan di tes langsung melalui spesifikasi fungsi halaman demi halaman, paragraf demi paragraf dan buat daftar semua fungsi yang dapat di tes.

4. MENGGUNAKAN DESIGN (USING THE DESIGN)
Design membantu untuk mengelompokkan tes ke dalam serangkaian tes yang mendemonstrasikan fungsi utama.

5. MENULIS PERCOBAAN (WRITING TEST)
Hal ini dilakukan pada saat anda sudah siap menetukan bagaimana anda akan menguji item ketika pengisian pada metode percobaan.

6. DAFTAR RENCANA TES PENERIMAAN (THE ACCEPTANCE TEST PLAN CHECKLIST)
Definisikan percobaan dan kumpulkan percobaan.
Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
Klien dan tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perludan ditandatangani user.
Hasilkan fungsi vs rabel percobaan.
Tanggung jawab untuk percobaan data telah dtetapkan.

7. KESIMPULAN UNTUK RENCANA TES PENERIMAAN (CONCLUSION TO THE ACCEPTANCE TEST PLAN) 
Anda dapat melakukan tes penerimaan secara berlebihan. Anjurkan user untuk menulis ATP jika dia mampu. Hal ini akan memberikan dia perasaan mengawasi tim proyek harus membangun sistem melalui percobaan.

8. KESIMPULAN UNTUK TAHAP DESIGN (CONCLUSION TO THE DESIGN PHASE)
Dokumen spesifikasi design memuat design akhir tingkat atas melalui design tingkat menengah.
Tanggung jawab ATP disahkan dan dimulai.
Rencana proyek.

jawaban pre test v-class Pengelolaan Proyek Sist.Informasi


Menurut Anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat?

Melakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat sangatlah penting karena dilakukan untuk mengetahui apakah produk (dalam hal ini sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan terhadap user.
menentuka persetujuan  dan pembayaran jika itu adalah proyek yang dikontrak mungkin akan sulit sehingga untuk menghindari User terhadap rasa takut pada penerimaan.

Sabtu, 27 April 2013

Perubahan kebudayaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi



Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi dikarena pada suatu masyarakat sudah tidak adanya lagi unsur-unsur kesesuaian dalam kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Hal-hal yang akan berubah dalam kebudayaan yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk dan aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan ini akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

faktor-faktor intern dan extern yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor Intern
Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, contoh dibidang perekonomian: pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Konflik Sosial
Konflik sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Contoh konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat di daerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan contoh bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

2. Faktor Ekstern
Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
Penyebaran Agama
Masuknya unsur-unsur Agama Hindu dari India atau Budaya Arab bersamaan proses penyebaran Agama Hindu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran Agama Kristen dan Kolonialisme.
Peperangan
Kedatangan bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

Referensi
http://blogsiinengce.wordpress.com/2012/04/05/tugas-softskill-bulan-april-perubahan-kebudayaan-dari-bangsa-timur-ke-bangsa-barat/
http://andriedwicn.wordpress.com/2012/06/02/kebudayaan-barat-dan-kebudayaan-timur/
http://www.sribd.com/doc/18266644/perubahan-kebudayaan
http://mayangarmyta.wordpress.com/2010/10/31/kepribadian-bangsa-timur/

 

Kamis, 25 April 2013

Konsep kepribadian bangsa timur


Ketika kita mendengar atau mengucapkan kata bangsa barat kita pasti tahu bangsa barat pasti dilam pikiran kita tidak jauh dari gaya hidup yang dimana dalam kehidupannya bagaikan koboy yang berkelana dari satu kota kekota kota lain hidup bebas mau melakukan apa saja tanpa memikirkan kehidupan oranglain. Sedangkan kalau kita mendengar sebutan bangsa timur yang aka nada didalam benak pikiran kita hudup dalam suatu dinasti rakyanya yang santun, ramah, patuh dan menjunjung tinggi akan noma atau kebudayaan yang ada. Pada tulisan ini penulis akan membahas mengenai kepribadinya pada bangsa timur. Bangsa timur sangat terkenal dengan keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Orang-orang timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka.
        Sehingga bangsa lain sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualis, dan saling menghargai serta tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih. Selain itu bangsa timur sangat menjaga tali silaturahmi atau kekeluargaan antar sesama. Bangsa timur juga terkenal mempunyai pribadi sebagai bangsa pekerja keras, mereka akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan individu mereka atau kebutuhan kelompok. Tingkat keagamaan atau religiusitas mereka juga tinggi, terlihat dari seringnya mereka melakukan ibadah. kepercayaan bangsa timur terhadap nenek moyang mereka juga masih kental hingga saat ini. bangsa timur juga terkenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan bangsanya. Kebudayaan itulah yang mereka jadikan sebagai panutan mereka dalam berperilaku.
Bangsa timur mempunyai ciri-ciri kepribadian yang terdiri dari,
1.    Kebersamaan dalam hubungan lebih dipentingkan.
kepribadian bangsa timur yang tidak individualis, dan saling menghargai serta tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih. Selain itu bangsa timur sangat menjaga tali silaturahmi atau kekeluargaan antar sesama.
2.    Menjaga perasaan orang lain.
Bangsa timur selalu berusahaan menjaga perasaan orang lain supaya tidak mudahnya timbulnya kesalah pahaman karena menurut mereka kebersaman dan kekeluargaan itu lebuh utama/
3.    Sopan santun.
Dalam bersikap dan berbicara bangsa timur selalu menjaganya dengan baik untuk menjga perasan baik kepada yang tua, seumuran maupun kepada yang lebih muda
4.    Penghargaan terhadap orang yang lebih tua.
Pada bangsa timur diamana orangtua akan selalu di berikan derajat yang lebih tinggi
5.    Adat istiadat yang masih di pegang teguh.
Dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari mereka sangat mematuhi aturan adat istiadat yang mereka yakini masih di pegang teguh. Seperti dalam melakukan sebuah upacara atau perayan.
6.    Mempercai unsur ghaib atau mitos
Dalam kehidupan sehari-hari bangsa timur memiliki keyakinan yang begitu kuat mengenai hal-hal yang menggandung hunsur mitos atau ghaib. Seperti Mempercai suatu benda memiliki kekuatan.

Referensi
http://andriedwicn.wordpress.com/2012/06/02/kebudayaan-barat-dan-kebudayaan-timur/
http://adeyanuarrr.blogspot.com/2012/03/kepribadian-bangsa-timur.html
http://panjiapriyantooo.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-timur.html

Pengertian kebudayaan.


Mungkin kita sering mengatakan kata budaya dan kebudayaan tapi apakah kita tahu apa yang dimaksud dengan budaya dan kebudayaan. Pada tulisan ini akan membahas hal tersebut. Kata budaya mungkin dari kalian sudah ada yang tahu, kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Dari penjelasan kamus diatas disebut budaya adala akal budi jadi kalau orang yang tak berakal budi bisa dibilang tak berbudaya. Tidak hanya itu Budaya dapat diartikan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sehingga budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, dalam kehidupan bermasyarakat seperti sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dalam kehidupan sehari dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, mereka suka mempelajari budaya sehingga budaya dapat dipelajari. Dikarenakan Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.   Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik
2.   Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·         sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·         organisasi ekonomi
·         alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·         organisasi kekuatan (politik)
Terus apakah yang dimaksud dengan pengertian kebudayaan menurut Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sedangkan secara tata bahasa diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Sehingga Kebudayaan sendiri dapat diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.

Referensi
http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/12/pengertian-budaya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://aliefsyahru.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan.html http://dzuriyatunthoyibh.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan.html
http://vatonilv.blogspot.com/2012/04/pengertian-kebudayaan.html